Mekanisme pertahan diri adalah, sebagian dari cara individu
mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stres, atau pun konflik,
baik yang disadari ataupun tidak disadari.
beberapa mekanisme pertahanan diri menurut Freud dan ahli
psikoanalisa lain, yaitu :
a. Represi
Upaya individu untuk menyingkirkan frustasi, konflik batin, mimpi buruk, dan lainnya yang menimbulkan kecemasan.
b. Supresi
Suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan menjaga agar implus-implus yang ada tetap terjaga.
c. Pembentukan Reaksi
Berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya dan menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan.
d. Fiksasi
Individu menjadi terfiksasi pada satu tahap perkembangan karena tahap berikutnya penuh kecemasan.
e. Regresi
Respon umum bagi individu bila berada dalam situasi frustasi. Dapat pula terjadi bila individu yang menghadapi tekanan kembali lagi kepada metode perilaku yang khas bagi individu yang berusia lebih muda.
f. Menarik diri
Biasanya disertai dengan depresi dan sikap apatis
g. Mengelak
Bisa secara fisik atau menggunakan metode tak langsung untuk mengelak.
h. Menyangkal kenyataan
Menganggap tidak ada atau menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada unsur penipuan diri
i. Fantasi
j. Rasionalisasi
Usaha individu untuk mencari-cari alasan yang dapat diterima secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk
k. Intelektualisasi
Menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual, dan sedikit menjauh dari persoalan.
l. Proyeksi
Sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang
tidak dia sukai, dan apa yang dia perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar