terlalu pahit tuk dibayangkan
semua terjadi diluar kemampuan
salahkah bila ku tetap bertahan ?
bisakah coba rasakan apa yang kurasakan,
terlalu perih biarkan ini terjadi
ku tak bisa sembunyi terlalu lama di atas luka
aku ada disamping mu, tapi kau ulrkan tangan mu pada yang lain
teriakan ku tak mampu tutupi semua ini
ku sadari semua tak terbalas
harus kau tau, ini menyakitkan
terlalu menyakitkan
Hello, I'am Fenni welcome to My life, My world and My story :) terkadang sulit bercerita tentang apa yang dirasa dengan berbicara. Dengan menulis rasanya semua jadi tumpah ruah. Emosi, kesedihan, kegembiraan, kesepian, kegalauan, lenyap sudah. Dengan menulis aku bercerita tentang semua rasa. Enjoy it !! ;)
Jumat, 17 Februari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
Letters to my father ...
Ayah,
ternyata wonder women itu tidak selamanya kuat terkadang dia juga butuh teman malah tak jarang dia terluka dan cedera karena musuhnya.
Ayah,
kalau boleh aku minta aku ingin kembali ke masa lalu, masa dimana aku jadi gadis kecil ayah.
aku rindu kecupan di kening dan pipi sebelum tidur.
Ayah,
aku benci saat ini, benci dengan semua masalah dan smua teman-temannya.
Ayah,
gadis kecil ayah sangat merindukan ayah !
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Mekanisme pertahan diri adalah, sebagian dari cara individu
mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stres, atau pun konflik,
baik yang disadari ataupun tidak disadari.
beberapa mekanisme pertahanan diri menurut Freud dan ahli
psikoanalisa lain, yaitu :
a. Represi
Upaya individu untuk menyingkirkan frustasi, konflik batin, mimpi buruk, dan lainnya yang menimbulkan kecemasan.
b. Supresi
Suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan menjaga agar implus-implus yang ada tetap terjaga.
c. Pembentukan Reaksi
Berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya dan menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan.
d. Fiksasi
Individu menjadi terfiksasi pada satu tahap perkembangan karena tahap berikutnya penuh kecemasan.
e. Regresi
Respon umum bagi individu bila berada dalam situasi frustasi. Dapat pula terjadi bila individu yang menghadapi tekanan kembali lagi kepada metode perilaku yang khas bagi individu yang berusia lebih muda.
f. Menarik diri
Biasanya disertai dengan depresi dan sikap apatis
g. Mengelak
Bisa secara fisik atau menggunakan metode tak langsung untuk mengelak.
h. Menyangkal kenyataan
Menganggap tidak ada atau menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada unsur penipuan diri
i. Fantasi
j. Rasionalisasi
Usaha individu untuk mencari-cari alasan yang dapat diterima secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk
k. Intelektualisasi
Menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual, dan sedikit menjauh dari persoalan.
l. Proyeksi
Sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang
tidak dia sukai, dan apa yang dia perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan.
mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stres, atau pun konflik,
baik yang disadari ataupun tidak disadari.
beberapa mekanisme pertahanan diri menurut Freud dan ahli
psikoanalisa lain, yaitu :
a. Represi
Upaya individu untuk menyingkirkan frustasi, konflik batin, mimpi buruk, dan lainnya yang menimbulkan kecemasan.
b. Supresi
Suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan menjaga agar implus-implus yang ada tetap terjaga.
c. Pembentukan Reaksi
Berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya dan menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan.
d. Fiksasi
Individu menjadi terfiksasi pada satu tahap perkembangan karena tahap berikutnya penuh kecemasan.
e. Regresi
Respon umum bagi individu bila berada dalam situasi frustasi. Dapat pula terjadi bila individu yang menghadapi tekanan kembali lagi kepada metode perilaku yang khas bagi individu yang berusia lebih muda.
f. Menarik diri
Biasanya disertai dengan depresi dan sikap apatis
g. Mengelak
Bisa secara fisik atau menggunakan metode tak langsung untuk mengelak.
h. Menyangkal kenyataan
Menganggap tidak ada atau menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada unsur penipuan diri
i. Fantasi
j. Rasionalisasi
Usaha individu untuk mencari-cari alasan yang dapat diterima secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk
k. Intelektualisasi
Menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual, dan sedikit menjauh dari persoalan.
l. Proyeksi
Sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang
tidak dia sukai, dan apa yang dia perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan.
HIDUP ...
selalu setiap harinya berusaha mensyukuri yang dimiliki
nikmati hari-hari
tapi selalu ada yang mengganggu hati
entah apa yang terjadi terlepas dari imajinasi dan realiti
masalah yang bertubi-tubi harus tetap teratasi
bangkit meraih mimpi tuk wujudkan kehidupan yang abadi
nikmati hari-hari
tapi selalu ada yang mengganggu hati
entah apa yang terjadi terlepas dari imajinasi dan realiti
masalah yang bertubi-tubi harus tetap teratasi
bangkit meraih mimpi tuk wujudkan kehidupan yang abadi
Langganan:
Postingan (Atom)